LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA KADAR MINYAK DAN LEMAK



4.2 Pembahasan

Pada percobaan penentuan kadar minyak dan lemak dalam suatu bahan pangan ini, digunakan metode ekstraksi langsung dengan alat soxhlet (soxhletasi). Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.

Sampel yang digunakan pada praktikum ini yaitu sosis sonice yang telah dihaluskan dan ditimbang seberat 1.5 gram, kemudian di bungkus dengan kertas saring dan di ikat dengan tali. Sampel yang telah dibungkus kemudian di masukan dalam soxhlet dan dilakukan proses extraksi dengan menggunakan pelarut petroleum eter sebanyak 75 ml.

Ketika pelarut petroleum eter dididihkan, uapnya akan naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin (kondensor). Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar condensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes dan melarutkan lemak dalam sampel, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.

Setelah proses soxhletasi selesai, maka sampel harus dikeringkan didalam oven 1050C sampai diperoleh berat yang konstan. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa kadar lemak sosis so nice adalah 20 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahawa kadar lemak yang terkandung dalam sosis so nice tidak melebihi dengan Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995) yaitu kadar lemak maksimal pada sosis sebesar 25%.

Jumlah lemak akan mempengaruhi tekstur pada sosis, jika jumlah lemak terlalu sedikit akan menghasilkan sosis yang keras dan kering, sedangkan jika terlalu banyak maka akan menghasilkan sosis yang lunak dan empuk. Jumlah kadar lemak yang dibutuhkan dalam pembuatan sosis berkisar antara 5-20%.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar lemak pada sosis sonice sebesar 20 % dan tidak melebihi standart Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995) yaitu kadar lemak maksimal pada sosis sebesar 25%.

Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.

Untuk memperoleh tekstur sosis yang baik maka Jumlah kadar lemak yang dibutuhkan dalam pembuatan sosis berkisar antara 5-20%.

5.2 Saran

    Membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan praktikum

    Asisten praktek lebih jelas dalam menjelaskan langkah-langkah praktikum

    Berhati-hati dan teliti selama kegiatan praktikum berlangsung