4.2 Pembahasan
Protein merupakan salah satu unsure makro yang terdapat pada bahan pangan selain lemak dan karbohidrat. Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsure- unsure C, H, O dan N dalam ikatan kimianya. Pada praktikum analisa kadar protein kali ini metode yang digunakan yaitu metode formol dengan menggunakan sampel keju chedar.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat larutan blanko, yang terdiri dari 20 ml aquades + 0.4 K-oksalat + 1 ml PP + 2 ml formal dehide kemudian menitrasi dengan larutan NaOH 0.1 N sampai warna standart (merah jambu). Selanjutnya menimbang 10 gram sampel (keju) sebanyak 3 kali dan dimasukan ke dalam erlenmeyer kemudian di tambahkan 20 ml aquades + 0.4 K-oksalat + 1 ml PP + 2 ml formal dehide kemudian menitrasi dengan larutan NaOH 0.1 N sampai warna standart (merah jambu).
Penambahan aquades bertujuan untuk menghidrolisis protein dalam sampel menjadi asam amino, K-oksalat jenuh ditambahkan untuk mempermudah hidrolisis protein dan penambahan Indikator PP untuk memberikan perubahan warna pada sampel saat dititrasi dengan NaOH. Sebelum menitrasi sampel, dilakukan pengocokan untuk homogenosis sehingga semua larutan dalam sampel tercampur sempuna. Sampel dititrasi dengan larutan NaOH sampai warnanya merah jambu untuk menetralkan gugus-gugus karboksilat yang terdapat pada asam amino yang setara dengan banyaknya protein dalam sampel.
Larutan yang telah di titrasi dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan formal dehide 40 %, ini bertujuan untuk memblokade gugus amino (NH2) dari asam-asam amino, penambahan ini merubah warna merah jambu yang dihasilkan berangsur hilang. Sampel tersebut kemudian dititrasi kembali dengan NaOH sampai warnanya merah jambu.
Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa %N yang diperoleh pada sampel 1,2 dan 3 sebesar 0.42024%, 0.28016%, dan 0.07004%. dari hasil tersebut diperoleh hasil perhitungan %Protein sebesar 2.6811312%, 1.7874208% dan 0.4468552%.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
protein terbentuk dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan langsung oleh ikatan peptide antara asam amino lainnya. Dan untuk menganalisa kadar protein dapat dilakukan dengan metode titrasi formol
Dari Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa %N yang diperoleh pada sampel 1,2 dan 3 sebesar 0.42024%, 0.28016%, dan 0.07004%. dari hasil tersebut diperoleh hasil perhitungan %Protein sebesar 2.6811312%, 1.7874208% dan 0.4468552%.
5.2 Saran
Ø Membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan praktikum
Ø Asisten praktek lebih jelas dalam menjelaskan langkah-langkah praktikum
Ø Berhati-hati dan teliti selama kegiatan praktikum berlangsung
DAFTAR PUSTAKA
anonumous.2011.protein.[online].http://noberanagbio.blogspot.com diakses pada tahun 2013
susuboy.2012.menentukan kadar protein dengan metode titrasi formol. [online].http://myexperience-sausu.blogspot.com diakses pada tahun 2013
Protein merupakan salah satu unsure makro yang terdapat pada bahan pangan selain lemak dan karbohidrat. Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsure- unsure C, H, O dan N dalam ikatan kimianya. Pada praktikum analisa kadar protein kali ini metode yang digunakan yaitu metode formol dengan menggunakan sampel keju chedar.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat larutan blanko, yang terdiri dari 20 ml aquades + 0.4 K-oksalat + 1 ml PP + 2 ml formal dehide kemudian menitrasi dengan larutan NaOH 0.1 N sampai warna standart (merah jambu). Selanjutnya menimbang 10 gram sampel (keju) sebanyak 3 kali dan dimasukan ke dalam erlenmeyer kemudian di tambahkan 20 ml aquades + 0.4 K-oksalat + 1 ml PP + 2 ml formal dehide kemudian menitrasi dengan larutan NaOH 0.1 N sampai warna standart (merah jambu).
Penambahan aquades bertujuan untuk menghidrolisis protein dalam sampel menjadi asam amino, K-oksalat jenuh ditambahkan untuk mempermudah hidrolisis protein dan penambahan Indikator PP untuk memberikan perubahan warna pada sampel saat dititrasi dengan NaOH. Sebelum menitrasi sampel, dilakukan pengocokan untuk homogenosis sehingga semua larutan dalam sampel tercampur sempuna. Sampel dititrasi dengan larutan NaOH sampai warnanya merah jambu untuk menetralkan gugus-gugus karboksilat yang terdapat pada asam amino yang setara dengan banyaknya protein dalam sampel.
Larutan yang telah di titrasi dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan formal dehide 40 %, ini bertujuan untuk memblokade gugus amino (NH2) dari asam-asam amino, penambahan ini merubah warna merah jambu yang dihasilkan berangsur hilang. Sampel tersebut kemudian dititrasi kembali dengan NaOH sampai warnanya merah jambu.
Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa %N yang diperoleh pada sampel 1,2 dan 3 sebesar 0.42024%, 0.28016%, dan 0.07004%. dari hasil tersebut diperoleh hasil perhitungan %Protein sebesar 2.6811312%, 1.7874208% dan 0.4468552%.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
protein terbentuk dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan langsung oleh ikatan peptide antara asam amino lainnya. Dan untuk menganalisa kadar protein dapat dilakukan dengan metode titrasi formol
Dari Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa %N yang diperoleh pada sampel 1,2 dan 3 sebesar 0.42024%, 0.28016%, dan 0.07004%. dari hasil tersebut diperoleh hasil perhitungan %Protein sebesar 2.6811312%, 1.7874208% dan 0.4468552%.
5.2 Saran
Ø Membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan praktikum
Ø Asisten praktek lebih jelas dalam menjelaskan langkah-langkah praktikum
Ø Berhati-hati dan teliti selama kegiatan praktikum berlangsung
DAFTAR PUSTAKA
anonumous.2011.protein.[online].http://noberanagbio.blogspot.com diakses pada tahun 2013
susuboy.2012.menentukan kadar protein dengan metode titrasi formol. [online].http://myexperience-sausu.blogspot.com diakses pada tahun 2013