4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, pemanasan dilakukan dengan menggunaan furnace (tanur) yang dapat memanaskan sampel dengan suhu 500-600
oC sehingga setelah beberpa jam sampel akan berubah menjadi abu.Untuk
analisis kadar abu, bahan yang digunakan adalah ketan hitam, sebelum menimbang
sampel, hal pertama yang dilakukan adalah menimbang cawan kosong. Berat cawan
dari masing-masing cawan kosong tersebut berbeda-beda.
Setelah cawan
kosong ditimbang, maka hal yang dilakukan selanjutnya yaitu menimbang sampel ketan
hitam sebanyak 2 gr, sampel tersebut dimasukan kedalam cawan kemudian
dipanaskan dalam furnace sampai warna sampel berubah manjadi putih.
Dari percobaan yang dilakukan
pada sampel (ketan hitam 1, ketan hitam 2, ketan hitam 3) diperoleh hasil yang
sama yaitu sebesar 0.1 gram. Dan setelah di lakukan perhitungan di peroleh hasil kadar abu sebesar 5 %.
Analisa kadar abu dapat
menunjukan kadar mineral yang ada dalam bahan pangan dan sebagai parameter
kehigenisan suatu bahan pangan atau suatu produk makanan tertentu. Standart
maksimal kadar abu yang terkandung dalam bahan pangan yaitu sebesar 2.5 %.
Sedangkan pada hasil pengamatan pada ketan hitam sebesar 5 %, ini menunjukan
bahwa tingkat kehigenisan ketan hitam masih kurang.hal ini terjadi disebabkan
oleh beberapa hal seperti pada proses pemanenan, penjemuran dan penggilingan
yang kurang bersih.